JAKARTA, - Presiden Joko Widodo mengaku sempat bingung dengan singkatan atau akronim di bidang ekonomi.
Hal itu diakui Jokowi saat memberikan arahan pada acara Pembiayaan Proyek Investasi Non Anggaran Pemerintah (PINA) 2017 di Istana Negara, Jakarta, Jumat (17/2/2017).
Awalnya, pada acara yang dihadiri para menteri, kepala daerah, dan bos Badan Usaha Milik Negara itu, Jokowi bicara mengenai pentingnya pembangunan infrastruktur bagi Indonesia.
Namun, ia juga mengingatkan bahwa infrastruktur tidak bisa dibangun hanya menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.
Pemerintah harus mencari skema lain, seperti bekerja sama dengan badan usaha.
"Dalam rangka mendorong peran badan usaha dalam percepatan pembangunan infrastruktur, Bappenas sudah menetapkan daftar rencana proyek KBPU tahun 2017," kata Jokowi.
"Tadi sudah diberikan bukunya kepada para menteri. Dan hal ini didukung dengan pembentukan kantor bersama KBPU untuk mempercepat koordinasi proyek KBPU," tambah dia.
Setelah beberapa kali menyebutkan singkatan KBPU yang dibaca melalui teks pidatonya, Jokowi kemudian baru menyadari bahwa ia tidak mengetahui kepanjangannya.
"Ini singkatannya kok ya? KPBU? Kadang-kadang sulit. Apa ini kepanjangannya?" kata Jokowi.
Setelah beberapa saat, baru Jokowi menyadari bahwa KBPU adalah singkatan dari Kerjasama Pemerintah Badan Usaha.
"Singkatan ya paling panjang tiga gt loh. KPBU kadang saya kebalik-balik," kata Jokowi.
Jokowi juga menyinggung soal singkatan lain yang membuat ia kesulitan menghapalnya.
Misalnya, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN).
"Kita ini senengnya singkatan panjang-panjang. RPJMN, RPJMP, saya kadang ditanya apa sih kepanjangannya? Kadang inget,kadang luput. Rencana pembangunan jangka menengah... haduuuh," kata Jokowi disambut tawa hadirin.KOMPAS.com
Penulis | : Ihsanuddin |
Editor | : Inggried Dwi Wedhaswary |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar